29 Desember 2018 merupakan hari terakhir dari kegiatan Kamp Natal. Walaupun demikian, anggota PPGT masih tetap seantusias hari pertama. 2 hari yang diisi dengan berbagai perlombaan seolah tidak membuat masing-masing kontingen kehabisan tenaga. Di hari ketiga, masih ada beberapa perlombaan yang diagendakan yakni olaraga Volley, Bakiak, Catur, Tarik tambang, Senam Maumere, dan lomba Baca Sura' Madatu (Alkitab dalam bahasa Toraja). Selain itu, di hari ketiga peserta Kamp Natal juga masih dibekali dengan materi yang bertema "Pemuda gereja dan Politik". Di malam hari, panitia menggelar ibadah penutupan yang tentunya diikuti oleh seluruh peserta Kamp Natal. Yang tidak kalah menarik adalah konser natal dalam bentuk paduan suara yang dibawakan oleh Paduan Suara PPGT jemaat Rantepao. Ibadah penutupan Kamp Natal juga didukung oleh BPS dalam hal ini KLM (Komisi Liturgi dan Musik Gereja) yang mendukung panitia dalam bentuk penyediaan Lighting dan teknologi Video Trone.
Kamp Natal di hari kedua juga diisi dengan materi dengan tema "Life skill pemuda dalam menghadapi perubahan dan penyakit sosial di masyarakat". Materi ini dibawakan oleh Pdt. Yonan Tadeus. Tidak kalah dengan materi di hari pertama, materi ini juga diminati oleh peserta Kamp Natal hal itu terlihat dari gedung gereja yang penuh. Dalam materi ini, Pdt. Yonan Tadeus mengatakan bahwa perubahan adalah hal yang lasti dan tidak terhindarkan sehingga kita harus pandai dalam menyikapi perubahan-perubahan tersebut. Ada berbagai jenis perubahan. Perubahan secara fisik maupun perubahan dalam bentuk gaya hidup. Perubahan secara fisik tentu tidak dapat dihindari karena itu merupakan hasil dari hormon yang bekerja dalam tubuh manusia sebagai ciptaan Allah. Disisi lain, perubahan gaya hidup juga tidak dapat terhindarkan namun kita dituntut untuk memiliki nilai-nilai yang baik untuk bisa menghadapi perubahan di era modern ini. Beliau menyatakan, sangat disayangkan kebanyak pemuda